Suara Timor Lorosa'e
FOTO: STL/MIKAEL MALI MAU FOTO BERSAMA- Delegasi Timor Leste yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste, Alberto Xavier Pereira Carlos bergambar bersama setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Rabu (30/3). |
NUSA DUA, BALI-Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste, Alberto Xavier Pereira Carlos yang memipin delegasi Timor Leste (TL) dalam Pertemuan Tingkat Menteri Keempat (The Fourth Bali Regional Ministerial Conference on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Crime /BRMC-IV) di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Rabu (30/3) kemarin, secara tegas menolak proposal Perdana Menteri Australia Julia Gillard untuk mendirikan sebuah pusat regional pemrosesan suaka.
“Hau nudar Vise Ministru Estranjeiru nomos xefe delegasaun Timor Leste nian liu husi forum diskusaun Bali Process IV la aseita TL sai hanesan centru prosesamentu reujiadus. Tanba saa, problema ne’e laos problema bilateral nian, maibe problema rejional tomak. Problema ne’e tenke lori ba nivel as forum rejional,” kata Alberto kepada koran ini usai menghadiri Pertemuan
Bali Process IV di Nusa Dua, Bali.
Wartawan STL, Mikael Mali Mau, yang meliput pertemuan tersebut, dari Nusa Dua, Bali, melaporkan sebelum menyampaikan penolakan itu di forum diskusi Bali Process IV, delegasi TL yang dipimpin Wakil Menlu Alberto melakukan pertemuan khusus dengan Menlu Australia Kevin Rudd dan Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Chris Bowen.
“Ketika saya sampaikan bahwa TL menolak jadi pusat pencarian suaka, Menlu Kevin Rudd muka merah. Tapi saya bilang ini bukan masalah bilateral, tetapi masalah rejional. Jadi, harus dibicarakan dalam forum regional,” kata Alberto.
Menurut Alberto, penolakan itu didasarkan atas suara-suara masyarakat sivil, parlamen dan gereja yang menyatakan berkeberatan untuk negara baru TL menjadi pusat suaka.
“Memang melihat dari sisi kemanusiaan kita juga mempunyai komitmen untuk ikut berpartisipasi dalam membantu orang-orang susah. Kami sendiri juga susah, bagaimana mungkin orang susah membantu orang susah. Karena itu, masalah ini harus didiskusikan melalui forum regional karena bukan masalah bilateral,” ujarnya lagi.
Dalam pertemuan khusus dengan Menlu Kevin Rudd, Wakil Menlu TL, Alberto Carlos didampingi anggota delegasinya masing-masing, Marciano da Silva, Jose Amorin, Juvencio Martins, Hernani Coelho, Renata de Jesus, Jose da Costa, Isabel Ferreira, Anacleto Ribeiro dan Carlos Lopes.
Menanggapi penolakan itu, Menlu Kevin Rudd melalui konferensi pers bersama Menlu RI Marty Natalegawa menjelaskan bahwa TL menolak permintaan Australia untuk menjadi pusat suaka.
“Hasil diskusi kami dengan delegasi TL menunjukkan TL menolak proposal Australia jadi pusat suaka. Tapi diskusi ini bukan berakhir sampai disini, tetapi kami terus berdiskusi untuk mencari solusi bagi penyelesaian masalah ini,” kata Kevin Rudd.
Wakil Menlu TL Alberto Carlos akan melaporkan hasil diskusi ini kepada Presiden Republik TL, Jose Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao.***
Bali Process IV di Nusa Dua, Bali.
Wartawan STL, Mikael Mali Mau, yang meliput pertemuan tersebut, dari Nusa Dua, Bali, melaporkan sebelum menyampaikan penolakan itu di forum diskusi Bali Process IV, delegasi TL yang dipimpin Wakil Menlu Alberto melakukan pertemuan khusus dengan Menlu Australia Kevin Rudd dan Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Chris Bowen.
“Ketika saya sampaikan bahwa TL menolak jadi pusat pencarian suaka, Menlu Kevin Rudd muka merah. Tapi saya bilang ini bukan masalah bilateral, tetapi masalah rejional. Jadi, harus dibicarakan dalam forum regional,” kata Alberto.
Menurut Alberto, penolakan itu didasarkan atas suara-suara masyarakat sivil, parlamen dan gereja yang menyatakan berkeberatan untuk negara baru TL menjadi pusat suaka.
“Memang melihat dari sisi kemanusiaan kita juga mempunyai komitmen untuk ikut berpartisipasi dalam membantu orang-orang susah. Kami sendiri juga susah, bagaimana mungkin orang susah membantu orang susah. Karena itu, masalah ini harus didiskusikan melalui forum regional karena bukan masalah bilateral,” ujarnya lagi.
Dalam pertemuan khusus dengan Menlu Kevin Rudd, Wakil Menlu TL, Alberto Carlos didampingi anggota delegasinya masing-masing, Marciano da Silva, Jose Amorin, Juvencio Martins, Hernani Coelho, Renata de Jesus, Jose da Costa, Isabel Ferreira, Anacleto Ribeiro dan Carlos Lopes.
Menanggapi penolakan itu, Menlu Kevin Rudd melalui konferensi pers bersama Menlu RI Marty Natalegawa menjelaskan bahwa TL menolak permintaan Australia untuk menjadi pusat suaka.
“Hasil diskusi kami dengan delegasi TL menunjukkan TL menolak proposal Australia jadi pusat suaka. Tapi diskusi ini bukan berakhir sampai disini, tetapi kami terus berdiskusi untuk mencari solusi bagi penyelesaian masalah ini,” kata Kevin Rudd.
Wakil Menlu TL Alberto Carlos akan melaporkan hasil diskusi ini kepada Presiden Republik TL, Jose Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar